Minggu, 01 Januari 2012

ketulusan hati Maggie kepada Abi

Abigail bingung akan kehidupan cintanya. Dia selalu bimbang setiap melewati persimpangan, mana yang akan dia lewati? Apa harus belok kanan, belok kiri, berjalan lurus kedepan atau bahkan berbalik arah? Semua yang dia lakukan selalu salah di mata setiap wanita yang pernah menjalin hubungan dengannya.
Hingga suatu saat Ia jatuh cinta kepada seorang wanita, wanita itu bernama Marseille. Dia wanita yang lucu, baik, cantik, matanya indah, semua yang ada pada diri Marseille disukai oleh Abi (nama panggilan dari Abigail). Abi sepenuhnya percaya dan menjaga Marseille. Ia benar-benar sayang padanya. Bahkan saat teman-teman Abi mengatakan hal buruk tentang Marseille kepadanya, Ia sempat tidak percaya.Tapi apa yang dikatakan teman-temannya itu benar. Abi sakit hati dan sedikit menjaga jarak dengan Marseille.

Beberapa waktu telah berlalu. Abi tdk sepenuhnya melupakan Marseille. Sampai suatu saat ada seorang wanita yang benar-benar tulus menyayangi Abi. Wanita itu bernama Maggie. Sudah 1 tahun belakangan ini Maggie memendam perasaannya, dia nggak punya keberanian untuk mengungkapkan kepada Abi, meskipun dia cukup dekat dengan Abi.
Maggie punya sahabat yang cukup dekat dengannya, dia selalu cerita apa yang dirasakan kepada sahabatnya itu. Saat Ia senang bertemu dengan Abi, saat Ia sempat vakum di salah satu ekstrakulikuler yang diikutinya karena tidak mau sakit hati karena Abi, bahkan saat Ia sempat nangis karena Abi. Semua yang dirasakannya, sahabatnya juga tau.
Sampai pada suatu hari, sahabat Maggie tidak tega melihat Maggie yang terus-terusan seperti itu. Ia menceritakan apa yang dirasakan Maggie terhadap Abi. Abi pun terkejut, Ia tidak percaya apa yang dikatakan oleh sahabat Maggie.
Malam harinya, dengan keberanian dan kepala dingin, Maggie bertanya kepada Abi:
Maggie: "Apa yang dikatakan sahabatku kepadamu?"
Abi      : "Kata sahabatmu, kamu menyukaiku. Apa itu benar?"
Maggie: "Kau percaya?"
Abi      : "YA! Karena tidak hanya sahabatmu yang mengatakan demikian."
Maggie: "Siapa lagi?"
Abi      : "Sahabatku yang dekat denganmu juga berkata seperti itu. Jadi, apa betul kamu menyukaiku sudah lama?"
Maggie tidak langsung menjawab, dia bingung apa harus berkata sejujurnya, atau dia harus bohong. Beberapa waktu kemudian, Maggie menjawab.
Maggie: "IYA!"
Abi terkejut dengan jawaban Maggie seperti itu.
Abi      : "Sejak kapan?"
Maggie: "Satu tahun yang lalu"
Suasana hening sesaat. Abi pun berkata,
Abi      : Izinkan aku mencoba menjalani hidup denganmu:)"
Maggie terkejut dengan apa yang dikatakan Abi. Ia bingung, apa yang harus dilakukannya sekarang? Secepat itu kah suasana hati Abi berubah? Secepat itu kah Abi menyayanginya? Maggie pun dengan perasaan senang yang meluap-luap dicampur dengan kebingungannya, Ia bertanya,
Maggie: "kau yakin?"
Abi      : "YA!"
Maggie: 'Baiklah, aku akan mencobanya:)"

Kesenangan di sebuah awal hubungan baru, itu wajar. Sampai akhirnya Maggie merasakan sakit hati karena beberapa sikap Abi. Ada satu hal buruk yang sempat dipikirkan Maggie, apa Abi masih sayang sama Marseille? Maggie terus bersabar menghadapi sikap Abi yang seperti itu. Tapi pikiran Maggie gak karuan setelah hal itu. Abi juga sempat mau memutuskan hubungan dengan Maggie, Maggie tau hal itu. Karena "Feeling orang sayang gak pernah salah!"
Maggie menginginkan sebuah hubungan yang abadi. Tapi itu tidak sesuai apa yang diinginkan Maggie. Ia memutuskan hubungan dengan Abi, meskipun Ia tahu kalau Ia masih betul betul menyayangi Abi dengan tulus.
Maggie tidak mau menghilangkan rasa sayangnya pada Abi, meskipun Abi pernah melukai hatinya. Ia tulus memaafkan Abi, karena Ia tidak mau melihat Abi sedih karena dia :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar